Kita adalah korban iklan
setiap harinya, yang entah ada berapa jumlahnya. Dari hari ke hari iklan
semakin mendominasi ruang gerak dalam kehidupan kita. Mulai dari billboard di
jalanan, koran yang kita baca setiap pagi, televisi yang jadi sarana pembodohan,
sampai nulis status ini saja sebelah kanannya ada iklannya.
Semua iklan-iklan
itu membuat hidup kita menjadi terasa hampa, usaha mereka cukupampuh dalam merangsang hati kita untuk mengidam idamkan
produk-produk yang mereka iklankan. Tidak heran kalau pergerakan anti
kapitalisme sekarang ini sering berkaitan erat dengan usaha-usaha
memutarbalikkan pesan iklan dan membeberkan kebohongan-kebohongan didalamnya,
mereka menggunakan taktik dan strategi yang lebih popular dengan sebutan
Adbusting dan Culture Jamming yang mana hasilnya kemudian disebut sebagai
Subvertisement.
Mereka juga banyak mempertanyakan fakta dimana
banyak orang, yang terkadang paling miskin dan paling tertindas oleh sistem,
membeli produk yang belum tentu dibutuhkan hanya karena berdasarkan merek dan
gengsinya saja. Hal ini semakin membuktikan bahwa budaya industri periklanan
ini telah menipu rakyat banyak supaya membeli barang-barang over-produksi dari
sistem kapitalis yang tidak berbudaya, tidak manusiawi dan memboroskan itu.